Selasa, 10 Juni 2008

Sering sekali kita mendengar tentang rendahnya mutu lulusan sekolah kita, mulai dari lulusan sekolah dasar sampai lulusan perguruan tinggi. Mutu lulusan kita bahkan kalah dengan mutu lulusan sekolah di negara-negara yang yang relatif baru merdeka, misalnya Thailand dan Vietnam. Dengan kasat mata, kita juga bisa mengamati kebanyakan anak-anak muda yang bermental lemah. Dalam arti, dalam mengerjakan segala sesuatu mereka lebih suka mengambil jalan pintas atau cara instant. Konsekuensi logis dari kecenderungan ini adalah mengabaikan kualitas dan hasil pekerjaan , tidak kreatif, tidak memiliki mental kompetitif, kurang berani menghadapi tantangan, kurang disiplin, dan lain sebagainya.Disinyalir hal ini diakibatkan oleh kesalahan pendidikan kita, selain oleh terpaan budaya global tentunya. Tulisan ini akan lebih memfokuskan pada faktor-faktor yang ada dalam dunia pendidikan.Ditinjau dari sisi bidang pendidikan, secara garis besar, faktor-faktor itu bisa diklasifikasikan menjadi dua sisi, yakni sisi kurikulum dan sisi metode pembelajaran. Sesuai dengan judul tulisan ini, maka sisi kedua yang akan menjadi perhatian tulisan ini.Dengan pemilahan seperti itu, menjadi jelasah fokus bahasan kita : “Benarkah model pembelajaran yang kita kembangkan selama ini mengakibatkan murid-murid kita bermutu rendah dari sisi pengetahuan dan bermental lemah dari sisi keprabadian?”

Kamis, 28 Februari 2008

Komentar Jurnal

Pola pengembangan spiral yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ini sangat baik bila diterapkan kepada siswa Sekolah Dasar, saya sangat mendukung pola pengembangan ini karena siswa dapat lebih mudah memahami apa yang telah kita sampaikan. Seperti kita ketahui pola pengembangan spiral ini menyampaikan materi dari tingkatan yang rendah ke tingkatan yang lebih tinggi. Seperti halnya pada pengajaran aktif-pasif, dimana siswa akan lebih mengerti apabila ia telah mengusai pola kalimat. Semoga saja pola pengembangan ini dapt bermanfaat bagi para pengajar yang membcanya ataupun para calon pengajar khususnya mahasiswa UPI Kampus Sumedang.